Tunggu Sebentar...
× Home Headline Buku Gratis Buku Koleksi Tentang Kami



Peringatan HUT RI Momentum Bangkitkan Nasionalisme dan Cinta Negeri

Oleh: Indra Hari Purnama (Founder Rumah Baca Purnama)

Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke 79 Negara Kesatuan Republik Indonesia kumandang dan pekiknya menggema di seluruh wilayah Indonesia.

Memeriahkan HUT ke 79 RI sebagai moments bersejarah bangsa Indonesia, berbagai kegiatan digelar dari tingkat pusat hingga tingkat paling bawah (RT/RW), juga instansi dan sekolah.

Berbagai ragam kegiatan yang dilakukan dari perlombaan, karnaval, pentas seni, bersih-bersih lingkungan dilakukan tidak lain sebagai rasa syukur atas nikmat kemerdekaan.

Sebagai warga negara Indonesia, tentunya ungkapan kegembiraan atas kemerdekaan merupakan hal yang lumrah bahkan wajib bagi setiap individunya.

Meski dengan cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan kegembiraan dan rasa syukur tersebut.

Termasuk tulisan ini ditulis sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur penulis atas anugerah berupa kemerdekaan yang tinggal menikmati tanpa harus bersusah payah dengan mempertaruhkan hidup dan mati.

Sangat penting bagi kita untuk menjadikan momentum peringatan HUT RI ini sebagai ajang menanamkan nasionalisme kepada anak-anak bahkan sejak usia dini.

Hal tersebut dikandung maksud, agar rasa bangga dan cinta tanah air mengalir dalam dirinya sehingga ketika dewasa nantinya menjadi warga negara yang benar-benar mencintai negaranya.

Untuk menanamkan nasionalisme kepada anak-anak tentunya bukan perkara yang mudah.

Dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran melalui tindakan-tindakan yang mencerminkan sikap nasionalisme.

Apa yang telah dilakukan selama ini dalam menyambut dan memperingati HUT RI tentu saja tidak salah, hanya perlu adanya sedikit refleksi saja.

Sehingga apa-apa yang disuguhkan dalam memperingati HUT RI memiliki nilai edukatif dan menanamkan nasionalisme.

Sebagai contoh, perlombaan itu memiliki makna bahwa untuk menjadi yang pertama dibutuhkan usaha dan upaya keras, sehingga digambarkan dengan berbagai jenis perlombaan.

Hanya saja, panitia meski memahami lomba semacam apa yang akan dilaksanakan, mengandung edukasi tentang kenasionalisme atau tidak.

Kenyataannya di lapangan, banyak ditemukan perlombaan-perlombaan yang justru bertolak belakang, bahkan cenderung kurang baik dilihat dan dipertontonkan kepada anak-anak.

Sangat jarang ditemukan misal Lomba menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lomba menghafal Mukadimah UUD 1945, lomba cerita sejarah perjuangan kemerdekaan, dan lain sebagainya.

Selain itu, dapat pula dilakukan kegiatan nonton bareng film-film dokumenter tentang kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut penting, karena jangan sampai anak-anak lebih hafal lagu negara lain tapi lupa bahkan tidak hafal dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Namun kenyataan yang ada memang sedikit sekali yang berpikir tentang pentingnya penanaman nasionalisme semenjak dini.

Kebanyakan menggunakan momentum HUT RI hanya bersifat seremonial semata.

Rumah Baca Purnama sebagai salah satu rumah pegiat literasi yang penulis dirikan, di bulan Agustus 2024 ini menyelenggarakan lomba menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk anak usia PAUD dan SD/MI.

Meski sosialisasi dilaksanakan begitu masif namun hasilnya sangat kurang diminati meski tanpa adanya pungutan biaya pendaftaran.

Mirisnya ketika menerima informasi tentang lomba menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya ada yang mengatakan sekolah lagi sibuk ikuti ini dan itu, ada juga yang mengatakan tidak ada waktu ajari siswa, dan alasan-alasan lain yang intinya lomba menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya itu tidak penting.

Bila dicermati, penolakan tersebut membuktikan bahwa masih ada sekolah yang belum mau mengajarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya sejak dini.

Padahal kapan lagi anak-anak belajar mengenal mencintai dan bangga dengan lagu kebangsaannya, jika tidak diajarkan di sekolah.

Berpijak dari realita di atas, penulis perlu mengajak kepada siapa saja warga Indonesia yang cinta terhadap bangsa dan negaranya, mari jadikanperingatan  HUT RI sebagai momentum penanaman Nasionalisme dan cinta negeri.




Kembali Ke Halaman Utama